PEMERIKSAAN
KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR METODE H2S
Menjawab
permintaan mas Putut dalam kolom shoutmix tentang artikel yang terkait
laboratorium, berikut artikel tentang Pemeriksaan Kualitas Bakteriologis Air
dengan menggunakan metode H2S. Tulisan ini mengacu pada
Pedoman Pemeriksaan Kualitas Bakteriologis Air Untuk Daerah Perdesaan
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman Tahun 1997.
Latar belakang pemeriksaan bakteriologis air dengan
metode H2S antara lain bahwa keberadaan bakteri coliform didalam air
diasosiasikan dengan organisme penghasil hidrogen sulfide/H2 S
(Allen & Geldreich-1975). Berdasarkan kepastian adanya H2s dalam
air tersebut sekaligus merupakan indikator adanya bakteri coliform (Manya dkk,
1982).
Terdapat
cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengetahui kepastian tersebut (adanya
coliform karena faktor H2S ini). Mengapa sederhana? Karena pengambilan dan
pemeriksaan sampel dapat langsung dilakukan dengan tabung reaksi/botol yg telah
berisi media yang sudah dipersiapkan. Botol dengan media ini selanjutnya
dieramakan/inkubasi pada suhu ruangan (26oc – 37oc)
selama 1 – 3 hari (mulai dari 18 jam). Untuk menilai hasil pekerjaan ini
digunakan indikator dengan adanya perubahan warna botol media yang menjadi
hitam.
Pemeriksaan
kualitas bakteriologis air dengan menggunakan metode H2S ini
mempunyai beberapa keuntungan sekaligus kerugian. Beberapa keuntungan dapat
kita sebutkan antara lain sederhana, mudah, cepat, murah, peralatan dan media
mudah diperoleh, serta tidak memerlukan keahlian khusus, karena cukup dengan
pelatihan sederhana petugas sudah mampu melakukan pemeriksaan.
Selain
beberapa keuntungan tersebut, juga terdapat kerugian, diantaranya metode ini
bersifat kualitatif, sehingga tidak terukur percise dalam bentuk satuan
(range atau angka). Berdasarkan uji coba, hasil yang didapat kurang sensitif
dibanding dengan metode tabung ganda. Walaupun persentasenya kecil, masih
terdapat satu sampel yang sama didapat, namun berbeda hasil dengan menggunakan
ke-dua metode ini. Metode H2S ini mempunyai sensitivitas yang baik (>80%),
jika digunakan pada uji sampel air dengan kadar bakteri tinggi, namun kurang
sensitif jika frekuensi keberadaan bakteri dalam air rendah.
Peralatan
dan media pemeriksaan bakteriologis kualitas air dengan metode H2S antra lain :
- Kompor
- Tabung reaksi dg tutup ulir / botol bertutup tahan panas
- Sterilisator (autoclave, drying oven)
- Lampu spiritus
- Timbangan
- Pipet (1 ml , 10 ml )
- Gelas ukur, erlenmeyer
- Rak tabung
- Botol media
- Lain-lain (Ph lakmus, spidol, label)
- Sodium thiosulfate
- Kertas saring
- Pepton (bakteriological peptone)
- Dipotasium hydrogen phospate
- Ferric ammonium citrate
- Teepol
- Aquadest/aquabi dest
Prosedur
pembuatan Media pemeriksaan
- Pepton : 40,0 GR ; K2HPO4 : 3,0 GR ; FAC : 1,5 GR ; NA2S2SO4 : 1,0 GR ; dan aquabidest 1.000 ml.
- Tambahkan Teepol 2,0 ml
- Dipanaskan sambil diaduk perlahan lahan sampai larutan homogen/merata, kemudian diamkan sampai dingin.
- Masukan kertas saring berlipat (8 x 8 cm) kedlm tabung/botol media, kemudian pipet larutan media 1 ml untuk sampel 20 ml, & 2,5 ml untuk sampel 100 ml.
- Tabung-tabung tersebut disteril pada suhu 121 oc selama 15’ kemudian dikeringkan (oven 60 oc selama 30’).
- Dinginkan, simpan media pada suhu 4 – 8 oc.
Prosedur pemeriksaan dan pembacaan
hasil
- Ambil 1 tabung media.
- Masukan sampel air 20 cc atau sampai tanda batas kedalam tabung/botol media (lewat mulut tabung diatas nyala api ,agar tetap steril).
- Simpan di rak tabung pada suhu ruangan selama 1 – 3 hari.
Jika
tahapan diatas sudah dilakukan, maka pembacaan hasil untuk memastikan
keberadaan bakteri coliform dalam air bersih pada sampel pemeriksaan dapat
dilakukan dengan dua cara, kualitatif dan semi kualitatif.
Dengan
cara kualitatif, hasil negatif jika tidak terjadi perubahan warna, hasil
positif (+), jika terjadi perubahan warna pada media menjadi hitam /
ke-hitaman. Sedangkan dengan cara Semi kualitatif, dpat dijelaskan sebagai
berikut :
Botol
100 ml :
- Warna hitam dalam waktu 1 – 3 hari berarti mengandung 1 bakteri/100 ml.
- Warna hitam pekat dalamwaktu < 24 jam berarti mengandung > banyak bakteri/100 ml.
Tabung
20 ml :
- Warna hitam dalam waktu 1 – 3 hari berarti mengandung > 5 bakteri/100 ml.
0 komentar:
Posting Komentar